Saturday, February 24, 2007

Sekolah Kristen atau Katolik??

Hai...
Shalom...
Ini mengenai pandangan seseorang ahli teknik dalam memilih sekolah.
Untuk taraf SD sampai dengan SMA, jika ingin masuk sekolah swasta, lebih baik masuk ke sekolah Katolik (bukan berarti fanatik). Maksudnya, dalam tahap pembentukkan kepribadian seorang anak, paling tidak sampai lulus SMA, lebih baik dimasukkan ke sekolah Katolik karena menurutnya sekolah Katolik lebih menonjolkan pada kedisiplinan ketimbang kecepatan dalam pelajaran.
"Kedisiplinan dibutuhkan dalam pembentukkan kepribadian agar sifat seorang anak benar-benar terbentuk, sehingga dalam tahap perkuliahan nanti, anak itu bebas menentukan pilihan universitas maupun jurusannya.", kata sang ahli.
Sekolah Katolik umumnya lebih disiplin ketimbang sekolah lain, misalnya sekolah Kristen, Islam, ataupun negri. Kalau masalah prestasi, itu tergantung dari masing-masing sekolah. Apakah sekolah itu mampu untuk mendidik murid untuk bersaing dengan sekolah lain dengan tetap mempertahankan mutu kedisiplinannya atau tidak? Kalau ya, berarti sekolah itu memang unggul. Biasanya yang dapat melakukannya adalah sekolah Katolik. Bukan berarti sekolah lain tidak dapat menjadi unggul. Tapi, sekolah Kristen seperti BPK Penabur 1 Jakarta, umumnya memang unggul di bidang pelajaran dibanding dengan sekolah Katolik, tapi sekolah Kristen biasanya tak terlalu ketat paraturannya. Dalam pengertian, kedisiplinan tidak begitu dipermasalahkan. Untuk pembentukan pribadi anak, yang terpenting dia memiliki pribadi yang sudah terbiasa untuk disiplin, agar nantinya dia tidak mudah terpengaruh dan dapat mempertahankan prestasinya yang menonjol karena kebiasaan yang disiplin membawa pengaruh baik di masa depan. baik dalam perkuliahan maupun saat sudah bekerja. Dan bagi para orang tua yang merasa mampu dan ingin menyekolahkan anaknya agar menjadi anak yang berkepribadian baik, silakan menyekolahkan anaknya di sekolah Katolik yang terkenal bermutu baik dalam hal kedisiplinan. Saran ini berlaku hanya sampai tahap SMA.
Namun, walaupun begitu tidak menutup kemungkinan jika para orang tua tetap ingin menyekolahkan anaknya di universitas Katolik setelah lulus SMA. Untuk tahap universitas, universitas dalam pengaruh Katolik tidak begitu baik bagi perkembangan anak, karena sekolah Katolik dimanapun dan sampai tingkat berapapun tetap menonjolkan kedisiplinan. Namun, jika sudah dalam taraf kuliah anak sudah mempunyai hak untuk menentukan apa yang terbaik bagi dirinya sendiri. Orang tua hanya sebagai fasilitator dalam memenuhi keinginan anaknya jika memang diperlukan. Untuk tahap perkuliahan, universitas apapun baik bagi anak Anda jika kepribadian baik yang tertanam dalam hidup sang anak telah terpatri kuat. Kelemahan universitas Katolik adalah, si anak tak bisa berkembang karena masih tetap terkekang oleh peraturan ketat sekolah. Di taraf ini, sekolah Kristen lebih baik bagi perkembangan sang anak karena si anak mempunyai kebebasan dalam bersaing. Seperti yang telah dikatakan tadi, bahwa sekolah Kristen lebih menonjolkan prestasi dibanding kedisiplinan. Nah, perpaduan antara sekolah Katolik untuk tahap dasar sampai dengan SMA sebagai sarana pembentukkan kepribadian anak yang baik dan sekolah Kristen untuk tahap Universitas sebagai sarana untuk bersaing secara bebas berlandaskan pribadi yang baik serta kuat, bukankah gabungan yang sangat serasi?!
Sebagai catatan :
Hasil tulisan saya ini bukan berarti mengharuskan seseorang menyekolahkan anaknya di sekolah Katolik atau Ktisten dan melarang ke sekolah yang lain. Ini hanya sebagai pembanding saja.
Selain itu bukan berarti menjelekkan sekolah lain dan mengunggulkan sekolah Kristen maupun Katolik. Sekolah lain juga bagus. Hanya saja, kebetulan saya hanya membandingkan sekolah Katolik dan sekolah Kristen saja.
Shalomm.....
Lamz.... Charollz